Minggu, 06 Februari 2011

Waspadai Kram Jantung Saat Berolahraga Keras

Olahraga seperti sepakbola, futsal, badminton, tenis, lari atletik termasuk contoh olahraga keras karena mempunyai gerakan-gerakan eksplosif yang bisa cepat menaikkan denyut nadi. Agar tidak menimbulkan bahaya pada tubuh sesuaikan olahraga tersebut dengan dosis dan umur Anda.

Dokter olahraga yang sudah malang melintang menangani PSSI dan KONI DR med Suhantoro SpKO FACSM (K) mengatakan olahraga bisa menimbulkan masalah jika dilakukan tidak sesuai dosis, jenis olahraga dan umur.

"Orang banyak yang mengabaikan soal dosis olaharaga yang aman sesuai umur, sehingga banyak kasus orang yang meninggal setelah olahraga," kata DR Suhantoro dalam perbincangannya dengan detikHealth, Sabtu (5/2/2011).

Ketika orang masih berusia 20-25 tahun atau sampai maksimal 30 tahun, tubuh masih bisa melakukan kompensasi terhadap kegiatan olahraga yang berat.

Tapi ketika usia seseorang sudah di atas 30 tahun maka orang perlu mengetahui dosis dan jenis olahraga yang aman sesuai usianya.

Saat berolahraga, kata DR Suhantoro, detak jantung, tekanan darah sistolik (atas), dan cardiac output (jumlah darah yang dipompa per denyut jantung) semua mengalami peningkatan.

Aliran darah ke jantung, otot, dan kulit juga meningkat. Akibatnya, metabolisme tubuh menjadi lebih aktif memproduksi CO2 (karbondioksida/oksida asam) dan H+ (ion proton) pada otot.

Akhirnya orang akan bernapas lebih cepat dan lebih dalam untuk memasok oksigen lebih banyak karena metabolisme yang meningkat ini. Tapi olahraga berat itu membuat metabolisme tubuh tidak bisa lagi hanya mengandalkan pasokan oksigen tapi menggunakan proses biokimia.

Proses biokimia ini menghasilkan asam laktat yang kemudian memasuki aliran darah. Penumpukan asam laktat ini akan membuat tubuh merasa capek saat olahraga. Kadar oksigen juga menurun akibat penumpukan karbondioksida dalam darah. Jika oksigen turun maka sel-sel tubuh akan mati.

"Jadi ada miliaran darah mati saat orang berolahraga, karena saat olahraga tubuh orang akan menjadi asam, Ph akan menjadi sekitar 6,7-6,8. Padahal tubuh itu harus dalam kondisi basa yaitu Ph 7," ungkap DR Suhantoro.

Ada ancaman kematian jika Ph tubuh saat olahraga akibat kecapekan mencapai Ph 6,3. Inilah yang menyebabkan terjadi kram otot dan kram jantung yang membuat banyak orang terkena serangan jantung setelah berolahraga.

Tubuh perlu waktu sekitar 30 menit untuk menetralkan asam ini dengan cara istirahat. "Maka itu jika tubuh sudah ngos-ngosan sebaiknya istirahat dulu, jangan dipaksakan berlari terus ini untuk recovery," kata dokter Suhantoro yang kini berusia 67 tahun.

Bagaimana dosis olahraga yang aman?

Menurut DR Suhantoro cara yang aman adalah mengukur denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumusan DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar lemak 60-70 persen DNM.

DR Suhantoro mencontohkan orang yang berusia 40 tahun maka DNM saat ia berolahraga adalah 220 - 40 = 180. Kemudian angka 180 dikalikan dengan 60 persen untuk batas ringan dan 70 persen untuk batas atas yang hasilnya 108-126 per menit.

Dengan mengetahui denyut nadi tersebut, maka orang yang berusia 40 tahun harus berhenti sejenak dari olahraganya ketika denyut nadinya sudah melampaui 126 per menit. Jika masih dipaksakan yang terjadi adalah kram jantung yang membuat serangan jantung.

Untuk menghitung denyut jantung bisa dengan cara menghitung nadi di dekat tangan atau yang lebih praktis memakai jam yang ada detak jantungnya.

"Sekali lagi perlu diperhatikan kondisi denyut jantung saat berolahraga jangan sampai melebihi batas maksimal yang bisa membahayakan jantung," ingat Dr Suhantoro.

Jika sudah merasa melampaui dosis saat lari di futsal misalnya, berikan saja bola-bola itu ke orang lain yang masih kuat. Satu lagi saat istirahat minumlah air dengan suhu 15-16 derajat atau minuman manisdengan kadar gula 2,5-5 persen. "Minuman yang terlalu dingin akan sulit diabsorb tubuh karena suhu tubuh setelah olahraga sedang dalam kondisi panas," jelas Dr Suhantoro.

Berhenti Ngorok Punya Manfaat Hebat untuk Pria

Surabaya - Gangguan mendengkur atau ngorok dialami sekitar 40 persen laki-laki dan 25 persen perempuan. Kebiasaan ngorok ini sebenarnya bisa dihentikan dan pria yang bisa melakukannya akan mendapaat kesehatan seks yang bagus.

Orang yang mendengkur biasanya akan mengeluarkan suara serak, mendesis dan mendengus saat bernapas selama tidur. Gangguan tidur ini dilaporkan banyak merusak kehidupan seksual pria serta kesulitan melakukan foreplay.

Peneliti mengungkapkan bahwa pria yang berhenti mendengkur punya manfaat bagus yakni bisa membantu kehidupan seksualnya karena meningkatkan kekuatan ereksi.

"Semua jaringan di tubuh butuh oksigen agar bisa menjadi sehat dan jaringan penis termasuk salah satu yang sangat sensitif. Ketika seseorang mendengkur maka kondisi ini akan merampas oksigen yang dibutuhkan oleh penis," ujar Dr J. Stephen Jones, MD, FACS seorang urologis dari Cleveland Clinic, seperti dikutip dari Menshealth Senin (31/1/2011).

Kurangnya asupan oksigen yang diterima akan membuat tubuh menjadi tidak sehat yang salah satunya mempengaruhi kemampuan ereksi seseorang. Karena itu jika seseorang bisa menghentikan gangguan tidur ini, maka ia akan mampu meningkatkan kemampuan ereksinya.
Ada beberapa yang bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan mendengkur ini yaitu:
1. Tidur menyamping
Orang akan cenderung mendengkur ketika tidur telentang (kepala menghadap atas), sedangkan tidur tengkurap (kepala menghadap bawah) akan membuat leher dan napas tersiksa selama tidur. Cobalah untuk tidur menyamping untuk menghentikan gangguan tidur ini.
2. Kurangi berat badan
Kelebihan berat badan terutama di bagian leher akan memberikan tekanan pada sistem pernapasan. Kondisi ini menyebabkan seseorang mendengkur saat tidur.
3. Hindari alkohol dan obat tidur
Alkohol dan obat tidur dapat menekan sistem saraf pusat serta relaksasi otot-otot leher dan rahang yang membuat orang lebih mungkin mendengkur. Kedua zat ini juga dikenal menyebabkan gangguan tidur sleep apnea, yaitu kondisi berbahaya yang dikaitkan dengan penyakit jantung.
4. Meninggikan kepala
Tidur dengan kepala ditinggikan mungkin akan melepaskan beberapa tekanan pada sistem pernapasan, sehingga bernapas terasa lebih mudah. Angkat kepala tempat tidur dengan menempatkan balok kayu di bawah tempat tidur atau menopang tubuh bagian atas dengan bantal (bukan hanya kepala, karena itu justru bisa menghambat pernapasan).
5. Berhenti merokok
Merokok dapat membahayakan sistem pernapasan yang akhirnya dapat membuat orang mendengkur.

Mandi Matahari Cegah Penyakit Jantung

Terlalu banyak berdiam di dalam rumah atau kantor bisa membuat Anda mengalami bermacam penyakit termasuk jantung akibat kekurangan vitamin D. Tapi dengan mandi matahari di pagi dan sore hari penyakit jantung bisa dicegah.

Penyakit jantung, stroke, kanker merupakan penyakit mematikan yang telah membunuh jutaan orang di dunia, termasuk Indonesia.

Tapi menurut dr Phaidon L Toruan, MM dengan mandi atau berjemur matahari di bawah jam 10 pagi atau setelah jam 15 (jam 3 sore) bisa menjadi salah satu cara mencegah penyakit mematikan tersebut.

Perlu diingat jam aman mandi matahari di atas, dan sebaiknya hindari berjemur matahari antara jam 10.00-14.00 karena paparan ultra violet dari sinar matahari pada waktu tersebut termasuk paling tinggi dan memiliki solar energy sangat besar.
Mengapa mandi matahari pagi dan sore bisa mencegah penyakit jantung?

dr Phaidon menuliskan bahwa matahari merupakan sumber utama untuk vitamin D. Melansir apa yang dikatakan John Jacob, pendiri Vitamin D Councel, menurut dr Phaidon berbagai penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D memainkan peranan dalam berbagai macam penyakit termasuk kanker, penyakit jantung, hipertensi, penyakit autoimun, diabetes, depresi, arthritis, osteoporosis, dan banyak lagi.

Apalagi lanjut dr Phaidon, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Giovannucci dan rekan yang dipublikasikan pada Archives of Internal Medicine bulan Juni 2008. Penelitian itu menunjukkan bahwa pria dengan kadar vitamin D rendah memiliki risiko 2,42 kali lebih besar terkena serangan jantung.

Data American Heart Association tahun 2008, di Amerika Serikat menunjukkan setiap tahun terdapat 920.000 orang terkena serangan jantung dan 157.000 orang diantaranya meninggal karena serangan jantung. Tren ini sudah mulai diikuti oleh Indonesia, terlihat dari angka kematian akibat serangan jantung semakin meningkat.

"Kalau kita menggabungkan kedua data tersebut, maka seandainya status vitamin D diperbaiki, maka jumlah kematian yang bisa dicegah mencapai 92.500 orang. Lumayan. Bayangkan apa artinya kalau semua kematian yang bisa dicegah tersebut adalah para eksekutif, professional, pejabat yang berpengaruh. Cuma gara-gara vitamin D saja," jelas dr Phaidon seperti dikutip dari tulisannya, Kamis (3/2/2011).

Menurut dr Phaidon, vitamin D juga ternyata berperan besar dalam mencegah kanker. Dalam suatu penelitian, Holick dan rekan menemukan bahwa wanita yang mengalami kekurangan vitamin D, mengalami peningkatan risiko terkena kanker usus sebesar 253 persen.

Selain itu, vitamin D juga ternyata mencegah stroke. Pada suatu penelitian yang dipublikasikan bulan September 2008 di jurnal Stroke, meneliti 3316 pasien yang dicurigai memiliki masalah dengan arteri koroner selama 7,75 tahun. Hasilnya, ternyata untuk setiap penurunan kadar vitamin D, terdapat peningkatan risiko stroke sampai 86 persen.

"Kadar vitamin D yang dimaksud dalam tulisan ini adalah kadar vitamin D dalam darah 25(OH)D yang kadar normalnya adalah sekitar 30-50 ng/ml," jelas dr Phaidon yang juga merupakan sports scientist Badan Tim Nasional PSSI 2010.

Secara teknis, lanjut dr Phaidon, vitamin D sebetulnya bukanlah vitamin. Menurut struktur kimianya vitamin D memiliki bentuk sendiri. Produk turunan vitamin D, calcitriol, sebetulnya adalah secosteroid hormone, yang merupakan kunci untuk membuka gembok genom manusia. Genom manusia memiliki 2.700 situs ikatan untuk calcitriol, yang semua situs ikatan ini terlibat dalam hampir semua penyakit utama manusia.
Bagaimana solusinya?

Untuk orang di negara 4 musim yang jarang kena matahari, sebaiknya mengkonsumsi 1000 IU vitamin D di musim dingin dan saat tidak ada matahari. Sedangkan bagi yang tinggal di Indonesia cukup dengan mandi matahari, sambil jalan pagi.

"Hanya dengan 20-30 menit mandi matahari, kita sudah mendapat 10.000 IU vitamin D. Gratis dari Tuhan. Efek lainnya adalah pembakaran lemak tubuh yang optimal apabila kita berjalan pagi dengan perut kosong," lanjut dr Phaidon.

Menurut dr Phaidon, sangat memprihatinkan bila orang yang tinggal di daerah tropis dengan berlimpah sinar matahari harus kekurangan vitamin D, khususnya yang tinggal di perkotaan.

"Saat ini kita yang hidup di negara tropis malah kekurangan vitamin D, akibat terlalu banyak berdiam di kantor atau ruangan tertutup. Saat berangkat menggunakan mobil atau kalaupun memakai motor, banyak mengenakan jaket sehingga tidak terkena paparan matahari," tutup dr Phaidon.

Rajin Push Up Bikin Pria Tambah Macho


Pria macho alias jantan adalah pria yang punya kadar testosteron normal atau tinggi. Salah satu cara meningkatkan kadar testosteron adalah dengan rajin push up.

Latihan resistensi seperti  push updapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh serta meningkatkan kekuatan otot seperti dilansir Livestrong, Minggu (6/2/2011).

Pria yang punya kadar testosteron tinggi akan memiliki kemampuan seksual yang bagus, memiliki otot yang kencang, punya tulang yang kuat dan tentu saja peluang untuk panjang umur.
MedicalNewsToday menulis rendahnya tingkat testosteron telah dikaitkan dengan osteoporosis, diabetes, tekanan darah tinggi dan peningkatan lemak viseral (lemak yang tidak terlihat tetapi mengelilingi organ vital), baik pada pria dan wanita.

Latihan  push up yang tergolong murah dan mudah karena tidak memerlukan peralatan apapun bisa menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Jadi pertimbangkan untuk melakukan latihan  push up sebagai kagiatan rutin yang tidak hanya membuat tubuh sehat, tetapi juga meningkatkan testosteron. 
Manfaat rajin push up yang bikin pria macho selain meningkatkan kemampuan seksual adalah:
1. Mengencangkan otot
Menurut sebuah studi tahun 1998 yang dilakukan oleh peneliti dari Penn State University dan dipublikasikan dalam Journal of Strength and Conditioning Research, testosteron konsisten merespon otot.
Push up menggunakan otot-otot besar dada, yaitu kelompok otot besar deltoid di bahu dan trisep. Juga otot lain, termasuk otot perut yang bertindak sebagai stabilisator.
2. Mencegah osteoporosis
Menurut Hormone Foundation, rendahnya tingkat testosteron dapat berkontribusi pada hilangnya kepadatan tulang dari waktu ke waktu dan mengakibatkan osteoporosis pada laki-laki.

Rendahnya tingkat testosteron juga dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan kekuatan secara keseluruhan, serta atrofi otot dari waktu ke waktu.
3. Panjang umur
Sebuah studi tahun 2008 yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Greifswald di Jerman menunjukkan bahwa tingkat testosteron yang rendah dapat meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan bahkan kematian.

Studi yang diikuti peserta selama lebih dari tujuh tahun ini menemukan bahwa orang dengan kadar testosteron rendah 2,5 kali lebih mungkin meninggal dini dibandingkan dengan orang dengan tingkat testosteron lebih tinggi, terlepas dari merokok, konsumsi alkohol atau usia.
4. Menghilangkan perut buncit
Peneliti Rush University Medical Center dalam studi 2009 yang dipublikasikan dalam jurnal Obesitas, menemukan korelasi antara tingkat testosteron yang rendah dan berfluktuasi pada wanita menopause dapat mengakumulasi lemak visceral, yaitu lemak yang menumpuk di dalam dan sekitar organ vital di dekat pinggang.

Baik usia maupun ras peserta tidak terbukti menjadi faktor yang signifikan dalam jumlah lemak visceral. Kadar testosteron justru terbukti menjadi 'prediktor' terkuat lemak visceral. Menjadikan latihan push up untuk meningkatkan testosteron dapat membantu menjaga lemak di perut Anda.