Minggu, 26 Desember 2010

Tertawa dan Bercinta Sama dengan Berolahraga


Kedua aktivitas berbeda ini, tertawa dan bercinta memiliki beberapa persamaan. Keduanya dinilai aktivitas yang sama dengan berolah raga.
Mungkin bagi Anda, bercinta dan tertawa. tidak memiliki hubungan
 
Tetapi ternyata, kedua aktivitas berbeda ini memiliki beberapa persamaan.
Diantaranya, sama-sama memunculkan efek relaksasi. Proses tertawa dan seks disertai dengan reaksi biokimia yang kompleks dan menurunkan tingkat stres yang disebabkan oleh hormon seperti kortison dan adrenalin.
Selain itu, kedua aktivitas ini membantu meningkatkan endorfin, yang memperkuat sistem kekebalan tubuh. Endorfin juga membantu untuk mengurangi rasa sakit termasuk, rasa sakit alami saat sakit kepala, arthritis dan bahkan migrain.
Pengaruh tawa, seks dan latihan fisik, bagi kesehatan Anda, hampir mirip. Ketiga kegiatan tersebut merangsang pelepasan endorfin yang membantu untuk memberikan nyaman dan bahagia. Untuk tertawa, digunakan sekitar 80 otot untuk, dan memicu lebih banyak tekanan pada otot perut untuk meningkatkan kesehatan saluran usus.
Sementara itu, ketika muncul gairah seks, tubuh kita membakar 200 kalori. Jumlahnya sama dengan berlari selama 15 menit. Demikian pula, detak jantung saat bercinta bisa meningkat dari 70 ke 150, sama ketika berolahraga.
Selain itu, tertawa dan bercinta juga meningkatkan kerja otak Ketika tertawa, otot wajah akan berkontraksi. Aktivitas otot-otot wajah ini, membantu meningkatkan suplai darah ke otak. Hal ini bisa meningkatkan kapasitas mental, dan memunculkan ide-ide segar yang membuat Anda mampu membuat keputusan dengan cepat.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa seks memiliki efek sama. Orgasme bisa membantu untuk meningkatkan tingkat IQ pada wanita.
Tingkatkan Imunitas Tubuh
Tertawa dan bercinta juga dapat meningkatkan imunitas. Studi menunjukkan bahwa tertawa dan bercinta membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tertawa mengaktifkan sel-sel "pembunuh" virus, kuman dan bakteri, yang diatur oleh sistem kekebalan tubuh.
Dr Arifuddin Usman MKes, yang merupakan Dekan FIK Universitas Negeri Makassar, misalnya, menilai pada prinsipnya tertawa adalah olahraga, sebagaimana filosofinyatertawa itu sehat.
Namun, tertawa itu bisa dilakukan apabila memiliki kesehatan fisik yang baik. "Tapi jangan juga tertawa yang dibuat-buat tapi tersenyum memang lahir dari keikhlasan dan bisa menjadikan tertawa adalah ciri khasnya apabila bertemu siapa saja," lanjut Arifuddin.
Dampak yang sama juga timbul dari aktivitas seksual yang teratur. Orang yang secara teratur berhubungan seksual (1-2 kali seminggu) memiliki kadar antibodi 30% lebih tinggi yang disebut immunoglobulin A, dibandingkan dengan orang yang jarang berhubungan seks.

KOMENTAR
Tertawa itu Lahir dari Kesehatan Fisik
"Kalau dalam ilmu keolahragaan tertawa itu tidak dibuat-buat, tapi tertawa itu adalah suatu proses aktivitas yang ada dalam berbagai cabang olahraga yang apabila tersenyum atau tertawa yang sesungguhnya lahir tergantung dari kesehatan dan kebugaran fisik kita"
Drs.H.Arifuddin Usman, M.Kes
Dekan FIK UNM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar